Stres adalah hal yang wajar dialami oleh setiap orang dalam kehidupannya karena adanya tekanan dan tuntutan dari lingkungan sekitar. Namun, apabila seseorang terlalu sering mengalami stres dan tidak segera mengatasinya, maka akan berdampak buruk pada kesehatan fisik maupun mental. Berikut adalah beberapa akibat buruk bagi orang yang sedang terlalu stres.
Gangguan Kesehatan Mental
Orang yang terlalu stres dapat mengalami gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, hingga gangguan bipolar. Hal ini disebabkan karena stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormon di dalam tubuh sehingga memicu terjadinya gangguan kesehatan mental.
Penyakit Jantung
Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung karena mempengaruhi fungsi jantung dan memicu peningkatan tekanan darah. Selain itu, orang yang terlalu stres juga cenderung melakukan aktivitas fisik yang kurang sehat seperti merokok dan mengonsumsi alkohol yang dapat memperburuk kondisi jantung.
Gangguan Pencernaan
Stres dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri baik di dalam sistem pencernaan sehingga memicu terjadinya gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, dan sakit perut. Selain itu, stres juga dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan sehingga memicu terjadinya tukak lambung dan penyakit asam lambung.
Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh
Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit. Hal ini disebabkan karena stres memicu produksi hormon kortisol yang dapat menghambat produksi sel-sel kekebalan tubuh.
Menyebabkan Kehilangan Rambut
Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan kehilangan rambut karena memicu produksi hormon kortisol yang dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut. Selain itu, stres juga dapat menyebabkan ketombe dan kulit kepala yang gatal.
Menyebabkan Insomnia
Orang yang terlalu stres cenderung sulit tidur atau mengalami insomnia karena pikiran yang terus menerus dipenuhi dengan kekhawatiran dan ketegangan. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas tidur dan membuat tubuh menjadi lelah dan tidak bertenaga pada keesokan harinya.
Menyebabkan Obesitas
Stres dapat mempengaruhi pola makan seseorang sehingga menyebabkan kecenderungan untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan berlebihan. Selain itu, stres juga dapat memicu produksi hormon kortisol yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut dan meningkatkan risiko terkena obesitas.
Menyebabkan Masalah Kulit
Stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormon di dalam tubuh sehingga memicu terjadinya masalah kulit seperti jerawat, dermatitis, dan eksim. Selain itu, stres juga dapat memicu produksi minyak berlebih di kulit yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan menyebabkan jerawat.
Menurunkan Kualitas Sperma
Stres dapat mempengaruhi kualitas sperma pada pria sehingga menyebabkan kesulitan untuk memiliki keturunan. Hal ini disebabkan karena stres dapat mempengaruhi produksi hormon testosteron yang mempengaruhi produksi sperma.
Menyebabkan Infeksi Saluran Kemih
Stres dapat mempengaruhi fungsi kandung kemih sehingga memicu terjadinya infeksi saluran kemih. Hal ini disebabkan karena stres dapat memicu peradangan di dalam tubuh dan mengganggu fungsi organ-organ tubuh termasuk kandung kemih.
Menyebabkan Gangguan Hormon Wanita
Stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormon pada wanita sehingga menyebabkan gangguan menstruasi, gangguan ovulasi, hingga menopause dini. Hal ini disebabkan karena stres dapat mempengaruhi produksi hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi siklus menstruasi dan fungsi reproduksi wanita.
Menyebabkan Diabetes
Stres dapat mempengaruhi kadar gula darah di dalam tubuh sehingga menyebabkan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan karena stres mempengaruhi fungsi insulin yang bertanggung jawab dalam mengatur kadar gula darah di dalam tubuh.
Menyebabkan Alergi
Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan risiko terkena alergi. Hal ini disebabkan karena stres memicu produksi histamin yang memicu terjadinya reaksi alergi pada tubuh.
Menyebabkan Gangguan Mata
Stres dapat mempengaruhi kesehatan mata seperti mata kering, penglihatan kabur, hingga sakit kepala. Hal ini disebabkan karena stres memicu produksi hormon kortisol yang dapat mempengaruhi sirkulasi darah pada mata dan memicu terjadinya gangguan pada fungsi mata.
Menyebabkan Masalah Pernapasan
Stres dapat mempengaruhi fungsi paru-paru sehingga menyebabkan masalah pernapasan seperti asma, bronkitis, dan pneumonia. Hal ini disebabkan karena stres memicu produksi kortisol yang dapat mempengaruhi fungsi paru-paru dan memicu terjadinya peradangan pada saluran pernapasan.
Menyebabkan Gangguan Otot dan Sendi
Stres dapat mempengaruhi kesehatan otot dan sendi sehingga menyebabkan gangguan seperti nyeri otot, pegal-pegal, kram, hingga arthritis. Hal ini disebabkan karena stres memicu produksi hormon kortisol yang dapat mempengaruhi sirkulasi darah pada otot dan sendi dan memicu terjadinya peradangan.
Meningkatkan Risiko Kanker
Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko terkena kanker karena memicu penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh dan peningkatan produksi hormon kortisol yang berlebihan. Hal ini dapat memicu terjadinya peradangan dan kerusakan sel yang memicu terjadinya kanker.
Menurunkan Kualitas Hidup
Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang karena memicu terjadinya gangguan kesehatan fisik dan mental yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi hubungan sosial dan kehidupan emosional seseorang.
Kesimpulan
Stres adalah hal yang wajar dialami oleh setiap orang dalam kehidupannya namun apabila tidak segera diatasi maka akan berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengatasi stres dengan cara yang sehat dan tepat seperti berolahraga, melakukan relaksasi, dan mengatur pola makan dan tidur yang sehat.