Siapa Yang Pertama Kali Membangun Al Aqsha?

Posted on

Al Aqsha, yang merupakan salah satu masjid paling penting di dunia Islam, telah menjadi pusat perhatian bagi umat Muslim selama lebih dari 1.400 tahun. Terletak di Kota Tua Yerusalem, masjid ini menjadi tempat suci ketiga bagi umat Muslim setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Asal Usul Al Aqsha

Menurut sejarah Islam, Al Aqsha dibangun pada abad ke-7 oleh Khalifah Umar bin Khattab setelah kemenangan Muslim atas Bizantium di Yerusalem. Namun, sebenarnya ada beberapa teori tentang siapa yang pertama kali membangun masjid ini.

Teori Pertama

Menurut teori pertama, Al Aqsha dibangun oleh Nabi Sulaiman, putra Nabi Daud. Ini didasarkan pada Al-Quran Surah Al-Isra ayat 1, yang menyatakan bahwa Allah membawa Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsha. Beberapa ulama berpendapat bahwa Masjid Al-Aqsha yang dimaksud dalam ayat ini adalah masjid yang dibangun oleh Nabi Sulaiman.

Teori Kedua

Teori kedua mengatakan bahwa Al Aqsha dibangun oleh Khalifah Umar bin Khattab setelah kemenangan Muslim atas Bizantium di Yerusalem pada tahun 638 M. Khalifah Umar memerintahkan pembangunan masjid di tempat yang diyakini sebagai lokasi Baitul Maqdis (atau Kuil Sulaiman), situs suci Yahudi yang dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 M.

Pos Terkait:  Latar Belakang Munculnya Pembaharuan

Teori Ketiga

Sedangkan teori ketiga mengatakan bahwa Al Aqsha dibangun oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan pada abad ke-8. Khalifah Abdul Malik memerintahkan renovasi masjid dan membangun Dome of the Rock, yang terletak di atas batu yang diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad naik ke langit dalam perjalanan Isra’ Mi’raj.

Kesimpulan

Meskipun ada beberapa teori tentang siapa yang pertama kali membangun Al Aqsha, namun kepastiannya masih menjadi perdebatan. Namun, yang pasti Al Aqsha telah menjadi tempat suci bagi umat Muslim selama lebih dari 1.400 tahun dan terus menjadi pusat perhatian bagi umat Islam di seluruh dunia.