Lambang Nahdlatul Ulama (NU) adalah salah satu simbol yang sangat penting dalam organisasi keagamaan Islam di Indonesia. Lambang ini dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan identitas dan jati diri NU sebagai gerakan Islam yang moderat dan berkepribadian Indonesia. Berikut adalah sejarah terciptanya lambang NU.
Masa Awal Berdirinya NU
Nahdlatul Ulama didirikan pada tahun 1926 oleh seorang ulama besar bernama Hasyim Asy’ari. Pada masa itu, NU memiliki tujuan untuk memperjuangkan kepentingan kaum Nahdliyin, yaitu kelompok masyarakat Islam dari kalangan santri yang hidup di pedesaan. NU juga berjuang untuk mengajarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran.
Di awal berdirinya, NU belum memiliki lambang resmi. Hal ini dikarenakan pada masa itu, NU masih fokus pada gerakan dakwah dan pendidikan agama Islam. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, NU semakin berkembang dan membutuhkan lambang yang dapat mengidentifikasi organisasi tersebut.
Pembuatan Lambang NU
Proses pembuatan lambang NU dimulai pada tahun 1951. Pada saat itu, NU mengadakan sebuah sayembara untuk mencari desain lambang yang paling sesuai dengan visi dan misi organisasi. Sayembara ini diikuti oleh banyak orang, baik dari kalangan santri maupun umum.
Pada akhirnya, desain lambang yang terpilih adalah karya dari seorang seniman bernama A. M. Hanafi. Lambang tersebut terdiri dari dua unsur utama, yaitu bulan sabit dan bintang. Bulan sabit melambangkan ajaran Islam yang moderat dan toleran, sedangkan bintang melambangkan harapan akan masa depan yang cerah.
Makna dari Lambang NU
Lambang NU memiliki beberapa makna dan arti yang sangat penting. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Ajaran Islam Moderat dan Toleran
Bulan sabit pada lambang NU melambangkan ajaran Islam yang moderat dan toleran. Hal ini sesuai dengan visi dan misi organisasi yang ingin menyebarkan ajaran Islam yang mengedepankan kedamaian dan persatuan.
2. Kebanggaan sebagai Gerakan Islam Indonesia
Bintang pada lambang NU melambangkan harapan akan masa depan yang cerah. Hal ini menunjukkan bahwa NU bangga menjadi gerakan Islam yang berasal dari Indonesia dan ingin berkontribusi dalam membangun bangsa ini.
3. Identitas dan Jati Diri NU
Lambang NU juga menjadi identitas dan jati diri organisasi. Dengan memiliki lambang resmi, NU dapat lebih mudah dikenali dan diidentifikasi oleh masyarakat luas.
Perkembangan Lambang NU
Seiring dengan berjalannya waktu, lambang NU mengalami beberapa perubahan dan pengembangan. Pada tahun 1969, lambang NU diubah menjadi lebih modern dan lebih sederhana. Bulan sabit dan bintang tetap menjadi unsur utama lambang, namun desainnya lebih simpel dan elegan.
Pada tahun 2004, lambang NU kembali mengalami perubahan. Kali ini, desain lambang menjadi lebih segar dan modern. Bulan sabit dan bintang tetap ada, namun diberi sentuhan warna hijau dan biru yang menambah kesan segar dan dinamis.
Kesimpulan
Lambang Nahdlatul Ulama adalah salah satu simbol yang sangat penting dalam organisasi keagamaan Islam di Indonesia. Lambang ini dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan identitas dan jati diri NU sebagai gerakan Islam yang moderat dan berkepribadian Indonesia. Lambang NU memiliki beberapa makna dan arti yang sangat penting, di antaranya adalah ajaran Islam moderat dan toleran, kebanggaan sebagai gerakan Islam Indonesia, dan identitas dan jati diri NU.