Epilepsi adalah salah satu penyakit yang cukup umum terjadi di dunia. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk wanita. Meskipun sudah banyak pengobatan yang tersedia, tidak semua orang berhasil sembuh. Seperti yang dialami oleh wanita yang satu ini, meskipun ia menderita epilepsi, ia tidak meminta doa kesembuhan.
Pengalaman Wanita yang Menderita Epilepsi
Wanita yang tidak ingin disebutkan namanya ini mengalami serangan epilepsi pertama kali saat ia masih duduk di bangku SMP. Ketika itu, ia sedang mengikuti kegiatan karya bakti di sekolahnya. Tiba-tiba, ia merasa pusing dan kehilangan kesadaran. Setelah beberapa menit, ia kembali sadar dan merasa lelah.
Setelah itu, serangan-serangan epilepsi tersebut terus terjadi. Ia pernah mengalami serangan saat sedang berada di kelas, sedang bermain dengan teman-temannya, bahkan saat sedang makan. Serangan tersebut membuatnya takut dan merasa tidak percaya diri.
Pengobatan yang Sudah Dilakukan
Setelah melakukan berbagai pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter, wanita ini dinyatakan menderita epilepsi. Dokter memberikan beberapa obat untuk mengatasi serangan epilepsi tersebut. Namun, setelah beberapa waktu, obat tersebut tidak lagi efektif dan serangan-serangan epilepsi kembali terjadi.
Wanita ini kemudian mencoba pengobatan alternatif seperti akupunktur dan pijat refleksi. Namun, hasilnya juga tidak maksimal. Ia merasa kecewa dan putus asa.
Memilih untuk Menerima Kondisi
Setelah beberapa tahun mengalami serangan epilepsi, wanita ini memutuskan untuk menerima kondisinya. Ia tidak ingin terus-terusan mencoba pengobatan yang tidak efektif dan membuang-buang waktu dan uang.
Wanita ini mengalami perubahan pikiran setelah membaca beberapa kisah inspiratif dari orang-orang yang juga menderita epilepsi. Mereka memilih untuk menerima kondisinya dan tetap hidup bahagia meskipun harus hidup dengan keterbatasan.
Menjaga Kesehatan Secara Umum
Wanita ini sekarang fokus untuk menjaga kesehatannya secara umum. Ia berolahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan yang sehat. Ia juga menghindari faktor pemicu serangan epilepsi seperti kurang tidur dan stres.
Wanita ini juga memilih untuk tidak membatasi dirinya karena kondisi epilepsinya. Ia tetap melakukan aktivitas yang disukainya seperti travelling dan bermain musik.
Kesimpulan
Menderita epilepsi memang tidak menyenangkan. Namun, seperti yang dialami oleh wanita ini, terkadang kita harus menerima kondisi tersebut dan fokus untuk menjaga kesehatan secara umum. Memilih untuk menerima kondisi bukan berarti kita menyerah, tetapi justru menunjukkan bahwa kita kuat dan mampu hidup bahagia meskipun dengan keterbatasan.