George Weah, mantan pemain sepak bola terkenal dan pemenang Ballon d’Or tahun 1995, terpilih menjadi presiden baru Liberia pada tahun 2017. Namun, banyak orang tidak tahu bahwa Weah pernah tiga kali pindah agama sepanjang hidupnya.
Pertama Kali Pindah Agama
Weah lahir di Monrovia, Liberia pada 1 Oktober 1966 dan dibesarkan dalam keluarga Katolik. Namun, pada usia 15 tahun, ia memutuskan untuk pindah agama menjadi Protestan dan bergabung dengan Gereja Presbiterian.
Menurut Weah, ia memilih untuk pindah agama karena merasa bahwa Protestan lebih cocok dengan nilai-nilai dan keyakinannya.
Kedua Kali Pindah Agama
Saat Weah pindah ke klub sepak bola Monaco pada tahun 1988, ia bertemu dengan seorang wanita Kristen Evangelis yang kemudian menjadi istrinya. Karena ingin menikah dengan wanita tersebut, Weah memilih untuk pindah agama menjadi Kristen Evangelis.
Menurut Weah, ia merasa bahwa keputusannya untuk pindah agama adalah keputusan yang tepat dan ia merasa lebih dekat dengan Tuhan setelah menjadi Kristen Evangelis.
Ketiga Kali Pindah Agama
Pada tahun 2005, Weah memutuskan untuk pindah agama lagi dan kali ini ia memilih untuk menjadi Muslim. Alasan Weah untuk pindah agama kali ini adalah karena ingin menghormati istrinya yang berasal dari keluarga Muslim.
Menurut Weah, ia tetap memegang teguh nilai-nilai Kristen dan Protestan meskipun telah memutuskan untuk menjadi Muslim.
Kritik dan Kontroversi
Ketika Weah mencalonkan diri sebagai presiden Liberia pada tahun 2017, beberapa orang mengkritiknya karena telah pindah agama sebanyak tiga kali. Beberapa orang menganggap bahwa Weah tidak konsisten dengan keyakinannya dan tidak memiliki prinsip yang kuat.
Namun, Weah membantah kritik tersebut dan mengatakan bahwa agama tidak boleh menjadi masalah dalam politik. Menurut Weah, yang penting adalah menjalankan tugas sebagai pemimpin yang baik dan membawa perubahan positif bagi rakyat Liberia.
Kesimpulan
George Weah, presiden baru Liberia, pernah tiga kali pindah agama sepanjang hidupnya. Meskipun ia pernah dikritik karena hal tersebut, Weah tetap percaya bahwa agama tidak boleh menjadi masalah dalam politik. Yang penting adalah menjalankan tugas sebagai pemimpin yang baik dan membawa perubahan positif bagi rakyat Liberia.