Umum

Berbuka dengan yang Manis: Adakah Dalilnya?

×

Berbuka dengan yang Manis: Adakah Dalilnya?

Share this article

Berbuka puasa merupakan momen yang dinanti-nanti oleh umat Muslim setiap tahunnya. Setelah seharian berpuasa, tentu sangat nikmat sekali untuk menikmati hidangan yang lezat dan mengenyangkan. Namun, seringkali kita tergoda untuk mengonsumsi makanan yang manis-manis saat berbuka puasa. Lalu, apakah ada dalil yang membolehkan kita untuk berbuka dengan yang manis?

Dalil tentang Berbuka Puasa

Sebelum membahas tentang dalil berbuka dengan yang manis, ada baiknya kita mengetahui dulu dalil tentang berbuka puasa itu sendiri. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:

“Maka sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al-Baqarah: 187)

Dalam hadis, Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

“Orang yang berpuasa mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya.” (HR. Muslim)

Dari dalil-dalil tersebut, jelas bahwa berbuka puasa adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Muslim. Namun, tidak ada dalil yang secara khusus memperbolehkan atau melarang kita untuk berbuka dengan yang manis.

Manis-Manis versus Sehat

Saat berbuka puasa, kita seringkali tergoda untuk mengonsumsi makanan yang manis-manis. Padahal, makanan yang manis cenderung mengandung banyak gula dan kalori yang tinggi, sehingga tidak baik untuk kesehatan. Lebih baiknya, kita sebaiknya mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan karbohidrat kompleks.

Pos Terkait:  Doa Awet Muda: Rahasia Keabadian Dalam Islam

Memang, tidak ada larangan yang secara spesifik mengenai makanan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi saat berbuka puasa. Namun, sebagai umat Muslim, kita seharusnya tetap memperhatikan kesehatan tubuh kita. Kita tidak boleh mengorbankan kesehatan hanya untuk mengejar selera yang manis.

Berbuka dengan yang Manis: Pilihan atau Kebutuhan?

Jika kita memilih untuk berbuka dengan yang manis, sebaiknya kita memilih makanan yang mengandung gula alami, seperti buah-buahan atau madu. Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung gula tambahan, seperti minuman bersoda atau permen karet.

Sebenarnya, berbuka dengan yang manis adalah sebuah pilihan. Namun, jika kita memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau obesitas, sebaiknya kita membatasi konsumsi makanan yang manis. Kita juga bisa memilih alternatif makanan yang sehat dan rendah kalori, seperti salad atau sup sayuran.

Berbuka dengan yang Manis: Kesimpulan

Tidak ada dalil yang secara khusus memperbolehkan atau melarang kita untuk berbuka dengan yang manis. Namun, sebagai umat Muslim, kita seharusnya tetap memperhatikan kesehatan dan menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Berbuka dengan yang manis boleh saja dilakukan, namun sebaiknya kita memilih makanan yang mengandung gula alami dan memperhatikan jumlah kalori yang dikonsumsi. Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa. Aamiin.

Pos Terkait:  Ikhfa: Apa Itu dan Bagaimana Cara Pengucapannya?