Contoh Penafsiran Kontekstual: Pengertian, Tujuan, dan Cara

Posted on

Penafsiran kontekstual merupakan sebuah metode interpretasi yang digunakan untuk memahami makna suatu teks atau tulisan. Metode ini melibatkan pemahaman konteks dan situasi di mana teks tersebut dihasilkan.

Pengertian Penafsiran Kontekstual

Penafsiran kontekstual adalah suatu proses interpretasi yang dilakukan untuk memahami makna suatu teks berdasarkan konteks dan situasi di mana teks tersebut dihasilkan. Konteks yang dimaksud adalah situasi, latar belakang, budaya, dan nilai-nilai yang memengaruhi pembuatan teks tersebut. Sedangkan situasi yang dimaksud adalah keadaan sosial, politik, ekonomi, dan lainnya yang memengaruhi pembuatan teks tersebut.

Penafsiran kontekstual dapat dilakukan pada berbagai jenis teks, seperti sastra, sejarah, agama, dan lain-lain. Metode ini membantu pembaca untuk memahami makna yang tersembunyi dalam teks, serta memberikan pemahaman yang lebih luas tentang konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana teks tersebut dibuat.

Tujuan Penafsiran Kontekstual

Tujuan utama dari penafsiran kontekstual adalah untuk memahami makna suatu teks secara lebih utuh dan mendalam. Dengan memahami konteks dan situasi di mana teks tersebut dihasilkan, pembaca dapat menginterpretasikan makna yang lebih kaya dan kompleks dari teks tersebut.

Tujuan lain dari penafsiran kontekstual adalah untuk memberikan pandangan yang lebih luas tentang konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana teks tersebut dibuat. Hal ini dapat membantu pembaca untuk memahami perbedaan-perbedaan budaya dan nilai-nilai yang memengaruhi pembuatan teks tersebut.

Pos Terkait:  Aturan Fiqih Tidak Berpuasa bagi Musafir

Cara Penafsiran Kontekstual

Penafsiran kontekstual dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

  1. Melakukan analisis konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana teks tersebut dihasilkan.
  2. Melakukan analisis struktur dan gaya bahasa yang digunakan dalam teks tersebut.
  3. Melakukan analisis makna dan tema yang terkandung dalam teks tersebut.
  4. Melakukan pembandingan dengan teks lain yang memiliki konteks dan situasi yang serupa.

Dalam melakukan penafsiran kontekstual, penting untuk memperhatikan konteks dan situasi di mana teks tersebut dihasilkan. Selain itu, perlu juga mengacu pada pengetahuan tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang memengaruhi pembuatan teks tersebut.

Contoh Penafsiran Kontekstual

Berikut ini adalah contoh penafsiran kontekstual pada sebuah puisi:

Puisi: Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono)Aku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan kata yang tak sempat diucapkankayu kepada api yang menjadikannya abuAku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan isyarat yang tak sempat disampaikanawan kepada hujan yang menjadikannya tiadaAku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan doa yang tak sempat disebutkanmata kepada yang di-tataprasa kepada yang dipegangAku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan semua yang tak sempat dilakukandengan semua yang tak sempat dikatakanAku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dalam puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono, terdapat tema cinta yang diungkapkan secara sederhana namun penuh makna. Penafsiran kontekstual pada puisi ini dapat dilakukan dengan memperhatikan konteks sosial dan budaya di mana puisi ini dihasilkan, yaitu pada era 1970-an di Indonesia.

Pos Terkait:  Makna Lapang Rezeki dan Panjang Umur dalam Hadits

Pada saat itu, Indonesia sedang mengalami situasi politik yang tidak stabil dan berbagai perubahan sosial dan budaya. Puisi ini dapat diinterpretasikan sebagai ungkapan perasaan cinta yang sederhana dan tidak terlalu berlebihan, seperti halnya keinginan untuk hidup sederhana dalam situasi sosial-politik yang tidak stabil.

Dalam pemilihan kata yang digunakan, Sapardi Djoko Damono menggunakan kata-kata sederhana namun penuh makna, seperti “kata yang tak sempat diucapkan” dan “isyarat yang tak sempat disampaikan”. Hal ini dapat diartikan sebagai ungkapan perasaan cinta yang tidak perlu diungkapkan secara berlebihan, namun tetap dapat dirasakan oleh pasangan.

Secara keseluruhan, penafsiran kontekstual pada puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono dapat memberikan pemahaman yang lebih utuh dan mendalam tentang tema cinta yang diungkapkan dalam puisi tersebut.

Kesimpulan

Penafsiran kontekstual merupakan sebuah metode interpretasi yang digunakan untuk memahami makna suatu teks berdasarkan konteks dan situasi di mana teks tersebut dihasilkan. Metode ini dapat dilakukan pada berbagai jenis teks, dan membantu pembaca untuk memahami makna yang tersembunyi dalam teks, serta memberikan pemahaman yang lebih luas tentang konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana teks tersebut dibuat.

Pos Terkait:  Pengertian Ayat Muhkamah dan Pengertiannya dalam Islam

Untuk melakukan penafsiran kontekstual, penting untuk memperhatikan konteks dan situasi di mana teks tersebut dihasilkan, serta mengacu pada pengetahuan tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang memengaruhi pembuatan teks tersebut. Dalam melakukan penafsiran kontekstual, pembaca dapat menggunakan beberapa cara, seperti melakukan analisis konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana teks tersebut dihasilkan, melakukan analisis struktur dan gaya bahasa yang digunakan dalam teks tersebut, melakukan analisis makna dan tema yang terkandung dalam teks tersebut, serta melakukan pembandingan dengan teks lain yang memiliki konteks dan situasi yang serupa.

Dalam kesimpulannya, penafsiran kontekstual dapat membantu pembaca untuk memahami makna suatu teks secara lebih utuh dan mendalam, serta memberikan pemahaman yang lebih luas tentang konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana teks tersebut dibuat.