Umum

Pengertian Dzahir, Takwil, dan Macam-macamnya

×

Pengertian Dzahir, Takwil, dan Macam-macamnya

Share this article

Dalam dunia keilmuan, terdapat banyak istilah yang sering kita dengar, seperti dzahir dan takwil. Dzahir dan takwil merupakan istilah yang sering digunakan dalam ilmu fiqih dan tafsir. Apa itu dzahir dan takwil? Bagaimana pengertian dzahir takwil macam-macamnya? Berikut penjelasannya.

Pengertian Dzahir dan Takwil

Dzahir secara harfiah berarti jelas atau nyata. Dalam ilmu fiqih, dzahir mengandung arti teks atau ayat Al-Quran yang dapat dimaknai secara harfiah. Sedangkan takwil berarti penafsiran atau pengertian dari ayat Al-Quran berdasarkan pemahaman yang mendalam dan luas. Takwil bertujuan untuk memahami makna yang terkandung di dalam ayat Al-Quran secara lebih dalam dan komprehensif.

Macam-macam Dzahir dan Takwil

Terdapat beberapa macam dzahir dan takwil yang perlu kita ketahui, di antaranya:

1. Dzahir Makna Harfiah

Dzahir makna harfiah adalah pengertian suatu ayat Al-Quran yang dapat dimaknai secara harfiah. Misalnya, ayat Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 286 yang berbunyi “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”, maka dzahir dari ayat tersebut adalah Allah tidak membebani seseorang dengan beban yang melebihi kemampuannya.

Pos Terkait:  Penggunaan Sumpah dalam Al-Qur'an

2. Dzahir Makna Majazi

Dzahir makna majazi adalah pengertian suatu ayat Al-Quran yang dimaknai secara kiasan atau majas. Misalnya, ayat Al-Quran Surat Al-Ma’idah ayat 5 yang berbunyi “Hari ini Aku telah menyempurnakan untuk kamu agamamu”, maka dzahir dari ayat tersebut adalah Islam sebagai agama yang sempurna.

3. Takwil Haqiqi

Takwil haqiqi adalah penafsiran suatu ayat Al-Quran berdasarkan makna yang sebenarnya. Misalnya, ayat Al-Quran Surat Al-Mukmin ayat 67 yang berbunyi “Dan keduanya (langit dan bumi) tidak dapat menampung Aku”, maka takwil haqiqi dari ayat tersebut adalah bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

4. Takwil Majazi

Takwil majazi adalah penafsiran suatu ayat Al-Quran berdasarkan makna kiasan atau majas. Misalnya, ayat Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu”, maka takwil majazi dari ayat tersebut adalah bahwa orang yang memiliki tingkat ketakwaan yang tinggi adalah orang yang paling mulia di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kesimpulan

Dzahir dan takwil merupakan istilah yang sering digunakan dalam ilmu fiqih dan tafsir. Dzahir mengandung arti teks atau ayat Al-Quran yang dapat dimaknai secara harfiah. Sedangkan takwil bertujuan untuk memahami makna yang terkandung di dalam ayat Al-Quran secara lebih dalam dan komprehensif. Terdapat beberapa macam dzahir dan takwil, di antaranya dzahir makna harfiah, dzahir makna majazi, takwil haqiqi, dan takwil majazi.

Pos Terkait:  Mengenal Keluarga Rasulullah: Hasyim, Abdul Muthalib