Kandungan Al Quran Surat At Tahrim Ayat

Posted on

Pengenalan

Surat At-Tahrim adalah surat ke-66 dalam Al Quran yang terdiri dari 12 ayat. Surat ini turun di Madinah dan masuk dalam kategori surat Madaniyah. Surat At-Tahrim juga dikenal sebagai surat yang menceritakan peristiwa keluarga Nabi Muhammad SAW.

Tafsir Ayat 1

Ayat pertama dalam surat At-Tahrim berbunyi: “Ya ayyuha alladzina amanu lima tuharrimuna ma ahalallahu lakum, tibtahamu bi-azwajikum, wallahu ghaforun rahim.”Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan untukmu, dengan maksud mencari keridhaan isteri-isterimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Tafsir Ayat 2

Ayat kedua berbunyi: “Qad faradha allahu lakum tahlilan ayatihi, wallahu mawlaakum, huwa al-‘alimul hakim.”Artinya: “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan bagi kamu ketaatan terhadap ayat-ayat Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Tafsir Ayat 3

Ayat ketiga berbunyi: “Wa-iz tallaqtumu al-nisa’a fa-balaghna ajalahunna fa-la ta’aduluahunna an yankihna azwajahunna idza taraadaw baynahum bil-ma’ruf, zalika yua’zu bihi man kana minkum yuminu billahi wa-lyawmi al-akhiri, zalika azka lakum wa-a’thamu ajra, wallahu ya’lamu wa-antum la ta’lamun.”Artinya: “Dan (ingatlah), ketika kamu menceraikan isteri-isterimu yang belum habis masa iddahnya, dan mereka sudah mencapai akad nikahnya, maka janganlah kamu menghalangi mereka untuk berkahwin dengan suaminya, jika mereka mencapai persetujuan dengan baik antara dua belah pihak. Demikianlah Allah memperingatkan kamu. Barangsiapa di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memperhatikan hal itu. Yang demikian itu lebih suci bagimu dan lebih menguntungkan. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”

Pos Terkait:  Yang Dibaca Nabi ketika Mendengar Adzan

Tafsir Ayat 4

Ayat keempat berbunyi: “Wa-illallahi ma fi al-samawati wa ma fi al-ardh, wa qad yalamu ma antum ‘alayhi, wa yawma yurja’uuna ilayhi fa-yunabbi’uhum bima ‘amilu wallahu bikulli shay’in ‘alim.”Artinya: “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu lakukan. Dan (ingatlah) pada hari ketika kamu dikembalikan kepada-Nya, maka Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Tafsir Ayat 5

Ayat kelima berbunyi: “Alam tara ila alladzina kharajuu min diyarihim wa hum ulufun hawraa’is maut, fa-qaala lahum allahu muthu, summa ahyahum, innallaha lahuu fadhlu ‘ala al-nasi wa laakinna aktsaran-nasi la yasykurun.”Artinya: “Tidakkah kamu melihat orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Matilah kamu!” Kemudian Allah menghidupkan mereka kembali. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia yang besar kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”

Tafsir Ayat 6

Ayat keenam berbunyi: “Wa qataluu al-nabiyyina bighairi haqqin wa qaaluu quluubuna ghulf, bal la’ana-humu allahu bighairi imanin.”Artinya: “Dan mereka membunuh nabi-nabi dengan tidak sepatutnya, dan mereka berkata: “Hati-hati! Kami telah mengunci hati kami (agar tidak bisa menerima petunjuk).” Sebenarnya Allah mengutuk mereka karena kekafiran mereka.”

Pos Terkait:  Menelan Ingus saat Puasa, Batalkah?

Tafsir Ayat 7

Ayat ketujuh berbunyi: “Ma kana li nabiyyin an yaghulla, wa man yaghil fa-yatimadz, inna yaghiluuna la yuflihuuna yawma al-qiyaamah.”Artinya: “Tidaklah patut bagi seorang nabi untuk menzalimi orang lain. Barangsiapa yang menzalimi orang lain, maka kelak dia akan menanggung dosa itu sendiri pada hari kiamat.”

Tafsir Ayat 8

Ayat kedelapan berbunyi: “Thumma tuba alaykum min ba’di dzalikum, fa-taba alayhim, innallaha ghaforun rahim.”Artinya: “Kemudian Allah memberi ampun kepada kalian setelah itu, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Tafsir Ayat 9

Ayat kesembilan berbunyi: “Ya ayyuha alladzina amanuu udkhulu fi assilmi kaffah, wa la tattabi’u khuthuwati al-syaithan, innahu lakum ‘aduwun mubin.”Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Tafsir Ayat 10

Ayat kesepuluh berbunyi: “In yanzaghu minakum shay’un fa-yu’dziibillahu ma tah-tadziibun, wa yaghfiru lilladzina yasya’u, wallahu ‘alimun hakim.”Artinya: “Jika terjadi perselisihan di antara kamu, maka Allah akan membinasakan apa yang telah kamu usahakan (dalam perbuatan buruk). Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Tafsir Ayat 11

Ayat sebelas berbunyi: “Wa a’thiibillahi ma fil ardhi jami’an, wa inna allaha lahuu fadhlu al-nasi jami’an.”Artinya: “Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, sahabat sejawat, orang yang berjalan di jalan Allah, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”

Pos Terkait:  Soal Latihan Agama Islam Kelas VII SMP - Persiapan Ujian Tengah Semester

Tafsir Ayat 12

Ayat terakhir dalam surat At-Tahrim berbunyi: “Inna Allaha yamuru bil-‘adli wa al-ihsani wa itaa’i dzil qurbaa, wa yanha ‘an il-fahsyaa’i wa al-munkari wa al-baghyi, ya’idzukum la’alamatallakum tadhakkarun.”Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kerabat, dan melarang dari perbuatan keji, mungkar, dan kezaliman. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

Kesimpulan

Surat At-Tahrim mengandung berbagai pesan moral dan etika yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Ayat-ayatnya mengajarkan pentingnya berbuat baik kepada orang lain, menjaga hubungan dengan keluarga, serta menjauhi perbuatan buruk. Surat ini juga memberikan pesan tentang keberanian untuk memperbaiki kesalahan dan kembali ke jalan yang benar, serta mengingatkan bahwa segala yang dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Dengan memahami kandungan surat At-Tahrim, diharapkan kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik lagi.