Shalat Tarawih Di Masa Abu Bakar Dan Umar

Posted on

Shalat Tarawih adalah salah satu shalat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Shalat ini memiliki keistimewaan tersendiri karena hanya dilakukan pada bulan Ramadan dan memiliki jumlah rakaat yang banyak dibandingkan dengan shalat fardhu.

Shalat Tarawih sudah dilakukan sejak masa Rasulullah SAW. Namun, pada masa Abu Bakar dan Umar, shalat Tarawih mengalami perubahan yang cukup signifikan. Berikut adalah penjelasannya:

1. Shalat Tarawih Di Masa Abu Bakar

Pada masa Abu Bakar, shalat Tarawih dilakukan secara berjamaah di masjid. Hal ini dilakukan karena Abu Bakar melihat bahwa para sahabat Rasulullah SAW sering melakukan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid.

Abu Bakar juga meminta bantuan kepada Umar untuk membantu dalam mengatur pelaksanaan shalat Tarawih. Umar kemudian menunjuk Ubay bin Ka’ab sebagai imam dalam shalat Tarawih.

Di masa Abu Bakar, shalat Tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat. Hal ini berbeda dengan shalat Tarawih pada masa Rasulullah SAW yang dilakukan sebanyak 8 rakaat.

2. Shalat Tarawih Di Masa Umar

Pada masa Umar, shalat Tarawih juga dilakukan secara berjamaah di masjid. Namun, Umar melakukan perubahan pada jumlah rakaat yang dilakukan dalam shalat Tarawih.

Pos Terkait:  10 Ayat tentang Musibah dalam Al-Qur'an

Umar melihat bahwa jumlah rakaat yang dilakukan pada masa Abu Bakar terlalu banyak. Oleh karena itu, Umar memutuskan untuk mengurangi jumlah rakaat menjadi 8 rakaat.

Keputusan Umar ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW hanya melakukan shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat.

Perubahan yang dilakukan oleh Umar ini akhirnya menjadi kebiasaan dalam pelaksanaan shalat Tarawih hingga saat ini.

3. Kesimpulan

Shalat Tarawih telah dilakukan sejak masa Rasulullah SAW. Pada masa Abu Bakar, shalat Tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat dan dilakukan secara berjamaah di masjid. Sedangkan pada masa Umar, jumlah rakaat dalam shalat Tarawih dikurangi menjadi 8 rakaat berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah ra. Perubahan yang dilakukan oleh Umar ini akhirnya menjadi kebiasaan dalam pelaksanaan shalat Tarawih hingga saat ini.

Sebagai umat Muslim, kita seharusnya memahami dan menghargai sejarah perjalanan shalat Tarawih. Kita juga seharusnya mengikuti perintah Rasulullah SAW dan hadis-hadis yang sahih dalam melaksanakan shalat Tarawih.