Isi Kandungan Al Quran Surat Al Maarij

Posted on

Surat Al Maarij merupakan surat ke-70 di dalam Al Quran dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Surat ini terdiri dari 44 ayat dan membahas berbagai macam hal seperti dosa manusia, kebangkitan, dan keimanan.

Ayat 1-5: Permintaan Orang-Orang Kafir

Pada ayat 1-5, surat Al Maarij membahas permintaan orang-orang kafir yang meragukan kebangkitan setelah kematian. Mereka meminta agar Allah menunjukkan kebenaran adanya kebangkitan tersebut.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keimanan dalam kebangkitan setelah kematian. Orang-orang kafir yang meragukan hal ini sebenarnya tidak percaya pada kekuasaan Allah untuk menciptakan kehidupan setelah kematian.

Ayat 6-16: Hukuman Bagi Orang-Orang Kafir

Selanjutnya, pada ayat 6-16, surat Al Maarij membahas hukuman bagi orang-orang kafir yang meragukan kebangkitan setelah kematian. Mereka akan mendapat hukuman yang pedih di neraka.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keimanan dalam kebangkitan setelah kematian. Orang-orang kafir yang meragukan hal ini sebenarnya tidak percaya pada kekuasaan Allah untuk menciptakan kehidupan setelah kematian.

Pos Terkait:  Ini Dia Rahasia Keajaiban Angka

Ayat 17-35: Pembahasan Tentang Dosa Manusia

Pada ayat 17-35, surat Al Maarij membahas tentang dosa manusia. Dosa-dosa yang dilakukan manusia di dunia akan menjadi beban yang harus dihadapi di akhirat.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keimanan dan ketaatan pada Allah. Dengan melakukan dosa, manusia tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi juga membawa beban di akhirat.

Ayat 36-44: Keimanan dan Kebangkitan

Terakhir, pada ayat 36-44, surat Al Maarij membahas tentang keimanan dan kebangkitan. Allah menjanjikan kebangkitan bagi orang-orang yang beriman dan taat pada-Nya.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keimanan dan ketaatan pada Allah. Dengan beriman dan taat pada-Nya, manusia akan mendapatkan kebahagiaan dan kebangkitan di akhirat.

Kesimpulan

Surat Al Maarij membahas berbagai macam hal seperti dosa manusia, kebangkitan, dan keimanan. Dalam surat ini, Allah menunjukkan betapa pentingnya menjaga keimanan dan ketaatan pada-Nya. Dengan beriman dan taat pada-Nya, manusia akan mendapatkan kebahagiaan dan kebangkitan di akhirat. Semoga kita senantiasa menjaga keimanan dan ketaatan pada Allah dan menjadi orang-orang yang berbahagia di akhirat.

Pos Terkait:  Perbedaan Qawaid Fiqhiyah dengan Qawaid