Sejarah
Qadariyah adalah salah satu aliran dalam agama Islam yang muncul pada awal abad ke-8. Aliran ini pertama kali muncul di Kufah, Irak, dan kemudian menyebar ke seluruh wilayah dunia Islam. Aliran ini didirikan oleh seorang ulama bernama Ma’bad al-Juhani, yang kemudian diikuti oleh para pengikutnya seperti Ghailan al-Dimasyqi, Jahm bin Safwan, dan Abu Bilal Mirdas.
Aliran Qadariyah mengajarkan bahwa manusia memiliki kebebasan dalam melakukan tindakan, dan tidak dibatasi oleh takdir atau qadar. Mereka percaya bahwa manusia memiliki kekuatan untuk memilih dan membuat keputusan, dan bahwa takdir hanya merupakan hasil dari pilihan manusia itu sendiri. Konsep ini berbeda dengan aliran lain dalam Islam yang mengajarkan tentang qadar dan takdir sebagai kehendak Allah yang mutlak.
Keyakinan
Para pengikut aliran Qadariyah percaya bahwa manusia memiliki kebebasan dalam menentukan nasibnya sendiri. Mereka percaya bahwa Allah memberikan manusia kekuatan untuk memilih dan bertindak, dan bahwa manusia harus bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Konsep ini bertentangan dengan pandangan aliran lain dalam Islam yang mengajarkan bahwa takdir dan qadar adalah kehendak Allah yang mutlak.
Para pengikut aliran Qadariyah juga percaya bahwa manusia dapat mempengaruhi takdir mereka sendiri melalui doa dan amalan baik. Mereka percaya bahwa kebaikan dan keburukan manusia tidak ditentukan oleh takdir, tetapi oleh pilihan dan tindakan manusia itu sendiri. Konsep ini juga bertentangan dengan aliran lain dalam Islam yang mengajarkan bahwa kebaikan dan keburukan manusia telah ditentukan oleh takdir sejak awal.
Kontroversi
Aliran Qadariyah telah menjadi sumber kontroversi dalam sejarah Islam. Beberapa ulama dan tokoh Islam menentang keyakinan aliran ini, karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Beberapa ulama bahkan menganggap aliran Qadariyah sebagai aliran sesat.
Namun, ada juga sejumlah ulama yang mempertahankan keyakinan aliran Qadariyah, dan menganggapnya sebagai salah satu aliran yang sah dalam Islam. Mereka berargumen bahwa ajaran aliran ini didasarkan pada nash-nash Al-Quran dan hadis, dan bahwa keyakinan ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
Kesimpulan
Aliran Qadariyah adalah salah satu aliran dalam agama Islam yang mengajarkan bahwa manusia memiliki kebebasan dalam menentukan nasibnya sendiri, dan bahwa takdir hanya merupakan hasil dari pilihan manusia itu sendiri. Pandangan ini bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya, yang mengajarkan bahwa takdir dan qadar adalah kehendak Allah yang mutlak. Meskipun kontroversial, aliran Qadariyah tetap menjadi salah satu aliran yang sah dalam Islam, dan diikuti oleh sejumlah pengikut di seluruh dunia.