Umum

Pengertian Takabur: Macam, Sebab, dan Akibatnya

×

Pengertian Takabur: Macam, Sebab, dan Akibatnya

Share this article

Takabur atau kesombongan adalah salah satu sifat buruk yang dapat merusak hubungan antarmanusia. Sifat ini seringkali membuat seseorang merasa lebih unggul daripada orang lain dan tidak mau menerima kritik atau saran. Takabur juga bisa membuat seseorang menjadi sombong, tidak menghargai orang lain, dan tidak mau bekerja sama.

Macam-macam Takabur

Takabur dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

1. Takabur terhadap Allah

Takabur terhadap Allah adalah sifat merasa lebih hebat daripada Allah SWT. Orang yang sombong seperti ini seringkali tidak mau tunduk dan patuh pada perintah Allah SWT. Mereka merasa bisa mengatur hidup mereka sendiri dan tidak membutuhkan petunjuk dari Allah SWT.

2. Takabur terhadap sesama manusia

Sifat takabur terhadap sesama manusia adalah sifat merasa lebih hebat daripada orang lain. Orang yang sombong seperti ini seringkali meremehkan orang lain, merasa lebih pintar, dan merasa lebih berkuasa. Mereka juga seringkali tidak mau menerima kritik atau saran dari orang lain.

3. Takabur terhadap ilmu pengetahuan

Takabur terhadap ilmu pengetahuan adalah sifat merasa sudah tahu segala hal dan tidak mau belajar lagi. Orang yang sombong seperti ini seringkali meremehkan ilmu pengetahuan dan tidak mau mengakui kesalahannya.

Pos Terkait:  Sholat Tarawih: Ibadah Sunnah yang Menyongsong Kemenangan di Bulan Ramadhan

Sebab-sebab Takabur

Takabur dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Kekayaan

Orang yang memiliki kekayaan seringkali merasa lebih hebat daripada orang lain. Mereka merasa bahwa kekayaan mereka adalah bukti keberhasilan dan keunggulan mereka.

2. Pendidikan

Orang yang memiliki pendidikan tinggi seringkali merasa lebih pintar daripada orang lain. Mereka merasa bahwa ilmu pengetahuan yang mereka miliki membuat mereka lebih berhak untuk merasa lebih hebat daripada orang lain.

3. Kedudukan

Orang yang memiliki kedudukan yang tinggi seringkali merasa lebih berkuasa daripada orang lain. Mereka merasa bahwa kedudukan mereka adalah bukti keberhasilan dan keunggulan mereka.

Akibat Takabur

Takabur dapat memiliki akibat yang buruk bagi diri sendiri dan orang lain, yaitu:

1. Menghambat kemajuan

Takabur dapat menghambat kemajuan seseorang, karena mereka tidak mau menerima kritik atau saran dari orang lain. Hal ini membuat mereka sulit untuk belajar dan berkembang.

2. Membuat kesalahan

Orang yang sombong seringkali membuat kesalahan karena mereka merasa sudah tahu segala hal. Mereka tidak mau mendengarkan pendapat orang lain dan tidak mau belajar dari pengalaman.

3. Merusak hubungan

Takabur dapat merusak hubungan antarmanusia, karena orang yang sombong seringkali tidak menghargai orang lain dan tidak mau bekerja sama.

Pos Terkait:  Keutamaan Sholawat Nariyah

Cara Mengatasi Takabur

Untuk mengatasi takabur, seseorang perlu melakukan beberapa hal, yaitu:

1. Bersikap rendah hati

Bersikap rendah hati adalah cara terbaik untuk mengatasi takabur. Orang yang rendah hati akan lebih mudah menerima kritik dan saran dari orang lain, serta lebih mudah belajar dan berkembang.

2. Menghargai orang lain

Menghargai orang lain adalah hal yang penting untuk mengatasi takabur. Orang yang menghargai orang lain akan lebih mudah bekerja sama dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain.

3. Belajar dari pengalaman

Belajar dari pengalaman adalah hal yang penting untuk mengatasi takabur. Orang yang mau belajar dari pengalaman akan lebih mudah untuk berkembang dan tidak terjebak dalam kesombongan.

Kesimpulan

Takabur adalah sifat buruk yang dapat merusak hubungan antarmanusia. Sifat ini seringkali membuat seseorang merasa lebih unggul daripada orang lain dan tidak mau menerima kritik atau saran. Takabur dapat disebabkan oleh kekayaan, pendidikan, dan kedudukan. Takabur dapat memiliki akibat yang buruk bagi diri sendiri dan orang lain, seperti menghambat kemajuan, membuat kesalahan, dan merusak hubungan. Untuk mengatasi takabur, seseorang perlu bersikap rendah hati, menghargai orang lain, dan belajar dari pengalaman.

Pos Terkait:  Mukjizat Nabi Ibrahim: Keajaiban Pemimpin yang Diutus Allah